Tentang MBKM

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Perguruan tinggi harus merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan relevan.

Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dirancang untuk menjawab tuntutan ini. Program Kampus Merdeka memberikan otonomi dan fleksibilitas dalam pembelajaran di perguruan tinggi sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Beberapa program utama dari kebijakan ini meliputi kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perubahan status perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi.

Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, dengan satu semester digunakan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi dan dua semester untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi. Aktivitas tersebut dapat berupa magang atau praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, proyek pengabdian kepada masyarakat, mengajar di satuan pendidikan, pertukaran mahasiswa, penelitian, kewirausahaan, proyek independen, atau program kemanusiaan. Semua kegiatan ini dilaksanakan dengan bimbingan dosen, memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, baik untuk siap kerja maupun menciptakan lapangan kerja baru.

Di Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro), kebijakan MBKM telah diimplementasikan dengan baik. Panduan penyelenggaraan MBKM di UM Metro  tertuang dalam kebijakan UM Metro SK Rektor No. 510/II.3.AU/F/KEP/UMM/2020. Progam MBKM UM Metro menawarkan berbagai program dan kegiatan sesuai dengan panduan MBKM, seperti 1) magang di berbagai industri dan instansi, 2) proyek Desa/ Membangun Desa, 3) penelitian, 4)  kegiatan kewirausahaan, 5) pertukaran mahasiswa, 6) studi independen, 7) Asistensi Mengajar, 8) Proyek Kemanusiaan. Selain itu, UM Metro mendukung program pembelajaran berbasis proyek yang terintegrasi dengan mata kuliah, memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengaplikasikan teori dalam praktik nyata.

Proses pembelajaran di bawah kebijakan Kampus Merdeka merupakan perwujudan dari pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning). Hal ini memberikan tantangan dan kesempatan bagi pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa. Selain itu, program ini juga mendorong kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, serta target dan pencapaiannya.

Dengan implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang baik, diharapkan mahasiswa UM Metro dan perguruan tinggi lainnya dapat mengembangkan hard skills dan soft skills yang kuat. Ini akan menjawab tantangan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan dunia usaha dan industri, serta dinamika masyarakat.

Previus Post
Apa tujuan kebijakan...
Next Post
Kegiatan MBKM UM Met...